BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi
Fisiologi
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan
hubungan antara bagian-bagian tubuh. Sedangkan fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari fungsi bagian-bagian tubuh dan tubuh secara
keseluruhan, salah satunya adalah otak.
2.1.1
Bagian – bagian Otak
A.
Cerebrum (Otak
Besar)
Cerebrum
adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral
Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang
membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan
berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan
visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas
bagian ini.
Cerebrum
secara terbagi menjadi empat bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang
menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus.
Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah:
1. Lobus Frontal merupakan bagian lobus
yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan
membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah,
memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan
kemampuan bahasa secara umum.
2. Lobus Parietal berada di tengah,
berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa
sakit.
3. Lobus Temporal berada di bagian bawah
berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam
bentuk suara.
4. Lobus Occipital ada di bagian paling
belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu
melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum
(otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan
dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung oleh kabel-kabel
saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol sisi
kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan
terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk
logika dan berpikir rasional.
A. Cerebellum (Otak Kecil)
Otak
Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung
leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak,
diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi
otot dan gerakan tubuh. Otak kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian
gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan
tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.
Jika
terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan
koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang
tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu
mengancingkan baju.
B. Brainstem (Batang Otak)
Batang
otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala
bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang
belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan,
denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan
sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari)
saat datangnya bahaya.
Batang
Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1.
Mesencephalon
atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang
otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam
hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata,
mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
2.
Medulla oblongata adalah titik awal
saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu
juga sebaliknya. Medulla mengontrol fungsi otomatis otak, seperti detak
jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.
3.
Pons merupakan stasiun pemancar yang
mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang
menentukan apakah kita terjaga atau tertidur.
4.
Limbic
System (Sistem Limbik)
Sistem limbik
terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju.
Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama
dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia.
Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan
korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur
produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks,
pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang.
2.1.2
NEURON
Neuron atau sel saraf dan sel glia
merupakan dua jenis sel penyusun sisem saraf. Neuron merupakan sel fungsional
pada system saraf, yang bekerja dengan cara menghasilkan potensi aksi dan
menjalarkan impuls dari satu sel ke sel berikutnya. Pembentukan potensi aksi
merupakan cara yang dilakukan sel saraf dalam memindahkan informasi.
Pembentukan potensial aksi juga merupakan cara yang dilakukan oleh system saraf
dalam melaksanakan fungsi kendali dan koordinasi tubuh.
Dalam
menyelenggarakan fungsi tersebut, sel saraf di dukung oleh sel glia. Jadi sel
glia merupakan sel yang berkaitan erat dengan neuron, yang berfungsi sebagai
pendukung struktur dan fungsi neuron, namun tidak terlibat dalam fungsi
penjalaran impuls. Dalam otak manusia, jumlah sel glia jauh lebih besar
daripada junlah neuron. Perbandingan antara jumlah sel glia dan neuron ialah
10:1. Sel glia berfungsi utuk menjamin agar kondisi lingkungan ionic disekitar
neuron dapat selalu tepat. Selain itu, sel glia juga berfungsi untuk membuang
zat-zat sisa dari sekitar neuron.
Salah
satu sel glia yang sangat dikenal ialah sel schwan. Sel schwan merupakan salah
satu jenis sel glia yang berungsi sebagai pembungkus akson, membentuk selubung
yang disebut selubung mielin.
Ditinjau
dari fungsinya, neuron dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu neuron
motorik, sensorik, dan interneuron. Neuron sensorik ialah sel saraf yang
berfungsi untuk membawa rangsang dari daerah tepi (perifer tubuh) ke pusat
saraf (otak dan sumsum tulang belakang atau medulla spinalis). Neuron motorik
ialah sel saraf yang berfungsi membawa rangsang dari pusat saraf ke daerah tepi
(perifer tubuh). Interneuron atau saraf penghubung ialah sel saraf yang
terdapat di pusat saraf, yang menjadi penghubung antara neuron sensorik dan
motorik.
Didalam
neuron terdapat Glia dan sawar Darah Otak
A. Glia
Sel
nonneuronal didalam sel saraf pusat adalah Glia yang disebut juga dengan sel
glia neuroglia, dan makroglio. Astrosit, oligondendrosit, sel ependimal dan
makroglia merupakan empat tipe sel glia yang ada didalam sistem saraf pusat.
Banyak leporan penelitian yang melaporkan bahwa sel glia jauh lebih aktif
terlibat dalam aktifitas neuronal. Reseptor untuk banyak neuro transmiter dapat
ditemukan di sel glia. Struktur penunjang untuk neuron diberikan oleh astrosit
yang terlibat dalam pembentukan parut di sistem saraf pusat jika neuron
berdegenerasi.
Mielin
pada sistem saraf pusat juga melakukan peranan yang memelihara neuron. Proses
fagositosis disitem saraf pusat melibatkan astrosit dan oligodendrosit. Sel
ependimal melapisi ventrikel otak dan kanalis sentralis medula spinalis
permukaan ependima biasanya dilapisi oleh silia. Silia berfungsi mempermudah
pergerakan cairan serebrospinalis.
B. Sawar
Darah Otak
Sawar
Darah Otak adalah semi permeabel,
yang membolehkan beberapa material untuk menembusnya, tetapi menghalangi
material lainnya. Jaringan endotelial memiliki ruangan kecil di antara tiap sel
individu sehingga substansi dapat lewat di antara bagian luar dan dalam
pembuluh darah. Meskipun, pada otak, sel-sel endotel saling berhubungan dan
substansi-substansi tidak dapat melewati aliran darah. (beberapa molekul,
seperti glukosa, ditranspor oleh darah dengan cara khusus).
Blood
Brain Barrier mempunyai beberapa fungsi penting :
1. Melindungi otak dari “substansi asing” dari darah yang dapat melukai otak.
2. Melindungi otak dari hormon-hormon dan neurotransmitter di seluruh tubuh.
3. Mempertahankan lingkungan yang konstan pada otak.
2.1.3
Stuktur Otak secara keseluruhan
Didalam
sistem sareaf pusat, substansi abu-abu mengandung badan sel, sedangkan
substansi putih mengandung akson neuronal yang bermielin. Tiga daerah substansi
abu-abu korteks serebral, korteks serebelar dan nukleus-nukleus serebral dan
serebelar subkortikal. Hemisfer serebral kanan dan kiri dihubungkan oleh korpus
kalosum dan saluran komisura kecil. Korteks serebral sendiri sangat
berlipat-lipat dengan penonjolan atau
lekukan. Batang otak terdiri dari medulla oblongata, pons, dan mesensesalon.
A.
Meningen
Merupakan
selaput pembungkus otak paling luar. Meningen menutupi otak dan medulla
spinalis. Penutup yang paling luar dan kuat adalah dura mater yang melekat
dengan bagian dalam tengkorak. Dibawah dura meter adalah arachnoid dan pia
mater yang berlekatan pada permukaan otak.
B.
Sistem Ventrikular
Cairan
serebrospinal berada dalam rongga didalam masing-masing hemisfer serebral.
Rongga tersebut merupakan sistem ventrikular. Ventrikel lateral dari
masing-masing hemisfer dibagi menjadi kornu anterior, bagian sentral, kornu
posterior, dan kornu tempolaris. Kedua ventrikel lateral bersatu dalam
ventrikel ketiga tunggal melalui foramen interventrikularis munro. Ventrikel
ketiga berhubungan dengan ventrikel keempat melalui aquaduktus serebral.
C.
Korteks Serebral
Jalur masuk
utama ke korteks serebral mengandug informasi visual, auditoris, dan somato
sensoris dan masing-masing mengarah ke korteks osipitalis, temporalis dan
parietalis. Fungsi keluar yang terutama dan dapat diobservasi adalah berasal
dari area motorik primer, area premotorik, dan area broca yang menyebabkan
pergerakan otot spesifik, dan terkoordinasi. Korteks serebral mengandung kurang
lebih 70% neuron di sistem saraf pusat. Korteks serebral merupakan lapisan
tipis substansi abu-abu yang menutupi permukaan hemisfer serebral.
D.
Korteks Frontalis
Gangguan
neurologis yang paling sering mengenai lobus frontalis adalah tumor, trauma,
penyakit serebro vaskuler, dan sklerosis multipel.
BIOKIMIA
Biokimia adalah kimia makhluk hidup.
Biokimiawan mempelajari molekul dan reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang
berlangsung dalam semua organisme. Lihat artikel biologi molekular untuk
diagram dan deskripsi hubungan antara biokimia, biologi molekular, dan
genetika.
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari
struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam
nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus
pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein.
Saat ini, biokimia metabolisme sel telah
banyak dipelajari. Bidang lain dalam biokimia di antaranya sandi genetik (DNA,
RNA), sintesis protein, angkutan membran sel, dan transduksi sinyal.
A. Faktor
Faktor resiko yang dapat menyebabkan gangguan jiwa salah satunya adalah
faktor biokimia yaitu dimana faktor biokimia
ini mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa. Misalnya pada
pasien halusinasi dimana dengan adanya stress yang berlebihan yang dialami
seseorang maka di dalam tubuh akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat
halusinogenik neurokimia seperti Buffofenon dan Dimetytranferase (DMP).
Goldstein dalam townsend (1996) menyatakan bahwa berbagai neurotransmitter (epinefrin, norepinefrin, dopamine,
asetilkolin
dan serotonin) sangat berperan dalam memfasilitasi dan menghambat impuls
agresif. Teori ini konsisten dengan “ menyerang
atau menghindar” yang dikenalkan oleh selye dalam teorinya tentang
respon terhadap stress.
Stres,
yang menimpa begitu banyak orang, adalah suatu keadaan batin yang diliputi
kekhawatiran akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang
berlebihan, cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan
tubuh. Ketika seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan
tanda bahaya, sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam
tubuh: Kadar adrenalin dalam aliran darah meningkat; penggunaan energi dan
reaksi tubuh mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol dan asam-asam lemak
tersalurkan ke dalam aliran darah; tekanan darah meningkat dan denyutnya
mengalami percepatan. Ketika glukosa tersalurkan ke otak, kadar kolesterol
naik, dan semua ini memunculkan masalah bagi tubuh.
Selain itu, pada faktor biokimia perlu dikaji
riwayat penyakit fisik dan riwayat gangguan jiwa sebelumnya dikarenakan
penyakit fisik dapat mempengaruhi psikologis individu apabila koping terhadap
stressor tersebut maladaptive.
4.
Fisika dalam Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Secara
garis besar, otak manusia menghasilkan empat jenis Gelombang Otak (Brainwave)
secara bersamaan, yaitu Gamma, Beta, Alpha, Tetha, Delta.Akan tetapi selalu ada
jenis Gelombang Otak yang dominan, yang menandakan aktivitas otak saat
itu.Misalnya jika kita tertidur, maka Gelombang Otak yang dominan adalah Delta.
4.1
Definisi
4.1.1
GAMMA (20 hz -40 hz)
Gelombang Gamma cenderung merupakan
yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling cepat. Adalah Gelombang Otak
(Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang
sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan,
4.1.2
DELTA (0.5 hz – 4 hz)
Adalah Gelombang Otak (Brainwave)
yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3
hz. Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa
mimpi.Fase Delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran.
4.1.3
THETA ( 4 hz – 8 hz )
Adalah Gelombang Otak (Brainwave)
yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat
mengantuk.Tanda-tandanya napas mulai melambat dan dalam. Selain orang yang
sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan Gelombang Otak
(Brainwave) ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual
agama dengan khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga
dalam, juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) theta pada saat mereka
latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.
4.1.4
ALPHA ( 8 hz – 12 hz )
Adalah Gelombang Otak (Brainwave)
yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat
dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan
gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan
tidak sadar.
4.1.5
BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d
20 hz)
Merupakan Gelombang Otak (Brainwave)
yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh.
Anda berada dalam kondisi ini ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari
dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda. Frekwensi beta adalah
keadaan pikiran anda sekaran ini, ketika Anda duduk di depan komputer membaca
artikel ini. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu high beta (lebih
dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta
(15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran gamma, dan
selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz). Gelombang Beta di perlukan otak ketika
Anda berpikir, rasional, pemecahan masalah, dan keadaan pikiran di mana Anda
telah menghabiskan sebagian besar hidup Anda.
4.2
Pemanfaatan
Gelombang-gelombang fisika
4.2.1
GAMMA
(20 hz -40 hz)
Manfaat
gelombang otak gamma menjadi sangat terlibat dalam memahami realitas dan
memproses informasi. Gelombang gamma terlibat dalam pengolahan mental informasi
dan membantu kita untuk menjaga kewaspadaan. Khususnya, gelombang otak gamma
adalah terlibat dalam proses pengambilan keputusan
4.2.2
DELTA
(0.5 hz – 4 hz)
Melakukan proses penyembuhan diri,
memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda
tertidur lelap
4.2.3
THETA
( 4 hz – 8 hz )
Digunakan ketika memasuki kondisi
meditasi yang sangat dalam, namun, biasanya begitu Anda telah mencapai theta,
anda menjadi mudah tertidur. Disinilah alasan bahwa gelombang Alpha adalah
keadaan utama untuk pemrograman pikiran bawah sadar Anda.Jika anda ingin
bereksperimen dengan meditasi melalui Gelombang Otak (Brainwave) theta,
duduklah tegak untuk tetap sadar dan mencegah dari tertidur.
4.2.4
ALPHA
( 8 hz – 12 hz )
Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh
para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya.Orang yang
memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi
alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan
bawah sadar
4.2.5
BETA
(di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 20 hz)
Para penderita gangguan di atas
tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap
penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa
menghasilkan getaran SMR tersebut.
3.1 Konsep
Dasar Keperawatan Jiwa tentang Kimia
Dalam konsep keperawatan jiwa tentang kimia, ini
berhubungan dengan adanya hormon dalam tubuh yang mempengaruhi gangguan jiwa.
Karena hormon dalam tubuh merupakan senyawa yang sangat penting diperlukan
dalam tubuh manusia. Dalam bahasa Yunani hormon berarti sesuatu yang
menggerakkan.
3.1.1
Makna Hormon bagi Tubuh Manusia
Hormon adalah suatu zat kimia yang kemudian
dilepaskan sel atau kelenjar dalam salah satu bagian tubuh manusia untuk
kemudian mempengaruhi sel-sel bagian tubuh yang lain. Meski hanya sebagian
kecil hormon penting diperlukan dalam mengubah metabolisme sel .Ada tiga fungsi
yang utama dalam hormon ini yaitu yang pertama adalah sebagai keseimbangan,yang
kedua adalah merespons apabila kita sedang mengalami gangguan stres, dan yang
ketiga adalah untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan dalam tubuh.
Cara kerja hormon adalah beredar dalam sirkulasi
darah dan juga fluida sel untuk kemudian mencari sel target. Saat hormon itu
menemukan sel targetnya, hormon ini akan mengikat protein reseptor pada permukaan
sel tersebut kemudian menggirimkan sinyal. Setelah sinyal respektor protein itu
diterima, lalu akan segera beraksi baik dengan terlebih dahulu mempengaruhi
ekspresi genetik sel atau mengubah aktifitas protein itu sendiri. Karena tubuh
manusia terdiri dari banyak hormon, yang mempunyai fungsi berbeda-beda, maka
untuk menjaga agar tubuh tetap seimbang dan sehat, hormon mesti kita jaga
dengan baik. Salah satunya agar keseibangan tubuh sehingga tidak menimbulkan
dampak yang buruk bagi kesehatan.
Istilah kematian sel program, terjadi karena adanya
perangsang atau penghambat pada pertumbuhan seseorang. Hormon juga ada pada
pengaktifan atau sebaliknya, sistem kekebalan tubuh dan metabolisme, atau dalam
fase yang sering kita sebut pubertas.
Pada manusia seperti yang kita kenal, dari masa
anak-anak hingga dewasa, dimasa pertumbuhan sedang jalan, itu berarti sel-sel
yang diproduksi hormon masih aktif. Dari kecil menjadi besar dan tumbuh sehat.
Hormon juga ada disebut hormon jenis khusus dan hormon ini biasanya ada di
dalam kelenjar endrokin tertentu, seseperti kelenjar ovarium atau testis hormon
ini bisa merangsang tumbuhnya hormon kelenjar endokrin lainnya seperti dalam
contoh, jika THS atau thyroid-stimulating hormon bisa menyebabkan pertumbuhan
serta menjadikan aktifitas kelenjar yang di hasilkan endokrin lain bisa
meningkat.
Berikut Sepuluh Hormon Penting dalam Tubuh:
Banyak nama dan juga fungsi hormone yang ada pada
tubuh kita. Namun ada sepuluh nama hormone berserta fungsinya, yang berperan
penting dalam tubuh kita . Hormon-hormon itu
1)
Hormon Melantolin
Hormon yang berfungsi sebagai
antioksidakan pengontrol tidur, yang disebut hormone melantolin. Hormone ini
dproduksi kelenjar pineal. Kelebihan atau kekurangan hormone ini tanda-tandanya
menyebabkan lesu, gangguan hati dan mata, pikiran, sakit kepala dan pusing.
Sementara jika kita kekurangan hormone melantolin menyebabkan kesulitan tidak
bisa tidur atau yang sering kita sebvut insomnia, tidur tidak nyeyak, tekanan
darahtinggi, kelelahan, depresi, juga gangguan aritima atau rima jantung
2)
Hormon Serotonin
Hormon yang berfungsi mengontrol
suasana hati atau mood ada pada hormone serotin. Berfungsi juga mengontrol
nafsu makan. Jika ada penyebab denyut jantung, kejang demam tinggi hingga detak
jantung tak teratur, itu disebabkan dari kelebihan hormon serotin. Sementara
dampak-dampak Dari kekurangan hormone serotonin antara lain dapat menyebabkan
kegelisahan, kekurangan rasa percaya diri, fobia dan lainnya.
3)
Hormone tiroid
Sebagai hormone peningkatan
metabolism dan mempengaruhi sintesis protein disebut hormone tiroid. Cirri-ciri
kelebihan hormone ini, kejanag perut. Demam, menggigil, jantung tidak teratur.
Jika ada gejala lelah, lesu, rambut atau kuku tipis dan rapuh, darah tinggi,
penyebab depresi gdan gangguan jiwa, ini adalah ciri-ciri kekurangan hormone
tiroid.
4)
Hormon Adrenalin
Sebagian pasokan oksigen serta glukosa yang akan dialirkan ke
otak dan otot. Jika kekurangan hormone ini bisa menyebabkan pening. Penurunan
berat badan, nyeri otot serta sakit pinggang akut.
5)
Hormone Dopamin
Hormone ini berfungsi sebagai
pengkatan denyut jantung dan tekanan darah jika mengalami perubahan jumlah
urin, perubahan warna kulit, sakit di kaki dan lengan adalah cirri-ciri
kelebihan hormone ini. Sementara jika motivasi rendah, ada kesul;itan
konsentrasi dan berfikirb lambat, lemah libido dan impontensi adalah gangguan
yang disebabkan kekurangan hormone ndopamin.
6)
Hormon gastrin
Sementara itu hormone yang
diproduksi oleh usus 12 jari ini disebut hormone gastrin. Fungsinya sebagai
sekresi asam lambung oleh sel parietal. Tumor jinak anak menyerang anda
kelebihan hormone gastrin.
7)
Hormone pertumbuhan atau HGH
Hormone ini bertugas merangsang
pertumbuhan dan juga reproduksi sel. Jika kelebihan sel ini dapat menyebabkan
tumor jinak yang tumbuh secara perlahan. Sementara jika anak - anak kekurangan hoemon ini, pertumbuhan badannya
akan lambat, bisa mengakibatkan tubuh jadi pendek juga bisa tertundanya
kematangan seksual.
8)
Hormone insulin
Hormone insulin adalah hormone
yang berfungsi sebagai pengambilan glukosa di hati dan otot lewat darah.
Kelebihan hormone salah satunya menjadikan kadar gula darah sangat rendah. Jika
sebaliknya, kelebihan hormone insulin dapat meningkatkan kadar gula darah dan
diabetes.
9)
Hormone testosterone
Hormone ini merupakan hormone seks
pria. Hormone yang berfungsi merangsang pematangan otot – otot seks pria serta
serta kepadatan tulang.
10)
Hormone progesterone
Berfungsi menaikkan factor
pertumbuhan epidermal. Hormone ini juga membantu pertumbuhan tulang gigi, gusi,
sendi kulit. Susah tidur, sering cemas, panik, gelisah adalah penyebab
kurangnya hormone progesterone dalam tubuh.
Selain dari hormone sendiri, konsep keperawatan jiwa
dapat dipengaruhi oleh beberapa hal lain seperti goncangan jiwa yang
berpengaruh kesehatan jiwa.
Goncangan jiwa dan dampaknya terhadap kesehatan
fisik. Penjelasan tersebut membuktikan bahwa ada hubungan antara jiwa dan fisik.Jiwa
manusia memiliki karakteristik yang dilengkapi dengan kemampuan dan rahasia yang
tinggi. Karakteristik tersebut bisa terlihat dari emosinya, seperti sedih,
senang, takut, kecemasan, duka, kegelisahan, kesusahan dan perasaan-perasaan
lain untuk waktu tertentu. Perasaan-perasaan tersebut muncul ketika seseorang
menghadapi peristiwa-peristiwa menyakitkan dlm hidupnya karena adanya perubahan
kondisi psikologis yg terlihat dari fisiknya, seperti perubahan raut muka,
keluar keringat, tertawa, cemberut, dan tanda-tanda lainnya. Terkadang
perubahan terjadi sangat dalam yg dirasakan oleh jiwa seseorang , seperti detak
jantung yang bekerja cepat, sesak nafas, dan lain-lain.
Gangguan ini disebabkan oleh adanya hubungan antara
reaksi yang berlebihan dan kelenjar vital pada tubuh yang memisahkan dan
membuka getah bening lambung. Gangguan ini berpengaruh pada penyakit jiwa
kronis karena bercampurnya hormon yang bersumber dari kelenjar tersebut
sehingga menjadi sangat lemah. Pada akhirnya gangguan ini berdampak pada
perubahan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker sebagai dampak berkurangnya
sistem imun. Penyakit jiwa dan tekanan sosial yang terus-menerus berdampak pada
imunitas tubuh dan munculnya penyakit tertentu. Tekanan jiwa terkadang
memberikan andil terhadap tumbuhnya penyakit fisik seperti penyakit kulit,
kanker, penyakit jantung, pecah pembuluh darah, dan penyakit-penyakit kelenjar
lainnya seperti kelenjar buntu, gangguan hormon, pikun dan ketuaan. Susunan
saraf bergerak sejalan dan spontan dengan beberapa aktivitas organ tubuh,
seperti detak jantung, aliran darah, sistem pencernaan, sistem imun dan
kelenjar buntu. Ketika terjadi sesuatu pada sistem saraf karena reaksi jiwa,
maka sistem yang lain akan terkena dampaknya, sehingga berdampak pada munculnya
penyakit fisik.
Tekanan jiwa timbul akibat adanya gangguan antara
zat kimia otak dan sel-sel saraf. Karena, gangguan jiwa mendorong bertambahnya
jumlah hormon KORTEZOL(hormon anak ginjal) yg keluar dari kelenjar anak ginjal
diatas ginjal. Kondisi ini berakibat pada semakin banyaknya hormon insulin yang
keluar sehingga mengurangi massa imunitas pada otak. Imunitas otak antara lain
berfungsi untuk menggugah kesadaran disaat tertentu, misalnya ketika seseorang
meneguk minuman yang memabukkan. Dampak berikutnya adalah berkurangnya
kemampuan otak secara kimia dalam menyikapi informasi baru dan menetralisasikan
informasi yang menakutkan. Pada akhirnya, kondisi ini dapat menimbulkan
gangguan, misalnya penyakit amnesia dan lemah ingatan.
Gangguan jiwa berakibat pada keluarnya hormon
kelenjar buntu melebihi kebutuhan tubuh seperti adrenalin yang keluar dari
kelenjar adrenal, NOREPINOPHRINE yang keluar dari sumsum kelenjar adrenal.
Dalam kondisi seperti ini badan terpaksa mengeluarkan simpanan tenaga yang
seharusnya dipergunakan utk perkembangan tubuh dan pertahanan kondisi fisik
saat dibutuhkan badan. Pemaksaan ini berakibat pada melemahnya sistem imun tubuh
dan bertambahnya tekanan tubuh utk menembus saluran darah di kepala(otak). Kondisi
ini mendorong masuknya zat-zat kimia kedalam otak sehingga menimbulkan rasa
pusing, mual dan vertigo. Pemaksaan yang terus-menerus ini meningkatkan tekanan
darah, yang juga akan menambah kekentalan darah yang mengalir kebagian depan
kepala. Kondisi seperti ini terkadang menimbulkan gumpalan darah atau sakit
kepala yang berat.
Reaksi jiwa yang berulang-ulang terkadang mendorong
tidak berfungsinya jaringan pencernaan, seperti buruknya pencernaan dan
terganggunya proses pengeluaran getah lambung yang berfungsi memperlancar
proses pencernaan. Lebih jauh, kondisi ini kadangkala berakibat pada rusaknya
rangkaian pencernaan, seperti luka pada lambung, usus 12 jari, dan usus besar. Kegelisahan
yang berlebihan bisa disembuhkan dgn banyak melakukan aktivitas berfikir, Untuk
menjaga manusia supaya tidak cepat lupa dan lemah ingatan serta meningkatkan
kegiatan berpikir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar